Clipper adalah bahasa pemrograman komputer keluarga XBase yang digunakan untuk membuat program komputer utamanya yang berjalan pada sistem operasi DOS. Secara lebih spesifik, clipper umumnya digunakan untuk membuat program-program yang terkait dengan database/bisnis (contoh. akuntansi, manajemen simpan/pinjam, dan lain-lain).
2.Sejarah
Clipper pertama kali diperkenalkan pada tahun 1985 oleh Nantucket, yang kemudian dijual kepada Computer Assosiates, sebagai kompiler untuk dBASE III yang sangat populer pada masa itu. kompilasi kode-kode dBASE berarti mengubahnya dari kode interpretasi (kode sumber yang bisa dibaca oleh manusia), yang harus di interpretasikan oleh komputer setiap kali setiap baris dijalankan, menjadi P-code (atau pseudo-code), yang menggunakan Mesin Virtual untuk memproses p-code yang telah dikompilasi tersebut. Meskipun P-code tidak lebih cepat daripada kode mesin yang dihasilkan oleh kompiler bahasa lain (C++), namun secara keseluruhan P-code masih jauh lebih cepat dibandingkan interpreter.
Sebagai produk yang mapan, clipper banyak digunakan sebagai salah satu perangkat pembantu pada sistem operasi DOS selama beberapa tahun, dalam pengembangannya clipper mengadopsi pula elemen-elemen dari bahasa C dan bahasa pascal, begitu pula fitur Pemrograman Berorientasi Objek, tipe datacode-block (konsep hibrid dari makro yang terdapat pada dBase), pengevaluasi string, dan fungsi-fungsi pointer yang menjadikan Clipper lebih tangguh dari saat pertama diperkenalkan. Pengembangan lebih lanjut lagi adalah ketika proyek Aspen milik Nantucket yang beberapa waktu kemudian akhirnya mencapai tahapan mapan mengubah Clipper menjadi kompiler Visual Object berbasis Windows yang mampu menghasilkan kode mesin dibandingkan Clipper yang hanya menghasilkan P-code.
Pada masa-masa sekarang, bahasa Clipper masih secara aktif digunakan pada berbagai implementasi, dan terus dikembangkan oleh berbagai organisasi/vendor. Clip, Harbour, Xbase++, dan FlagShip merupakan bentuk-bentuk produk kompiler yang mengimplementasikan bahasa Clipper yang umumnya saat ini telah mendukung aspek portabilitas antar sistem operasi yang yang lebih baik (DOS, Windows, Linux (baik 32-bit ataupun 64-bit), Unix, dan OS X), mendukung ekstensi/lokalisasi bahasa yang lebih banyak, diperkaya dengan pustaka fungsi yang lebih baik, begitu pula dukungan terhadap beragam format data seperti DBF, DBTNTX, DBFCDX (FoxPro dan Comix), Apollo, SQL, dan banyak lagi. Uniknya keseluruhan implementasi ini masih tetap mempertahankan kompatibilitas dengan sintaksis-sintaksis standar yang dikenal dalam dBase/xBase.
3.Keuntungan Clipper, adalah :
Tidak memerlukan perangkat keras yang tinggi.
Tidak berbentuk grafis, sehingga memudahkan dalam pencetakan melalui printer.
Mudah memasukan data.
4.Kelemahan Clipper, adalah :
Tidak menerapkan konsep basis data secara penuh.
Tidak mendukung aplikasi internet.
Segala sesuatu dikerjakan oleh proggrammer.
Struktur program Clipper tidak beraturan. Hal ini dipandang sebagai kekurangan, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebaagi kelebihan.
5.Perangkat bantu yang digunakan oleh Clipper, antara lain :
Sistem manajemen basis data.
Fungsinya membuat file data (dalam Clipper disebut database file), yaitu file berekstensi dbf. Program yang dapat dipakai adalah database untility dari Clipper (dbu.exe), dBase (dbase.exe), foxPlus (mfoxplus.exe).
Editor.
Untuk penulisan program dapat digunakan perangkat lunak apapun, yang penting dapat menulis dalam format ASCII.
Kompilator.
Digunakan untuk mencetak tata aturan penulisan, yang diwakilkan oleh program clipper.exe. Jika terjadi kesalahan, maka Clipper akan memberitahu nomor baris dan jenis kesalahan. Tetapi kesalahan logika tidak akan terdeteksi. Hasil kompilasi akan didapat file objek.
Linker.
Hasil file objek, untuk menjadi file harus dijalankan (eksekusi), di link.
Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman berorientasi objek.
2.Sejarah
Microsoft merilis Microsoft Access 1.0 pada bulan November 1992 dan dilanjutkan dengan merilis versi 2.0 pada tahun 1993. Microsoft menentukan spesifikasi minimum untuk menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 3.0, RAM berkapasitas 4 megabyte (6 megabyte lebih disarankan) dan ruangan kosong hard disk yang dibutuhkan 8 megabyte (14 megabyte lebih disarankan). Versi 2.0 dari Microsoft Access ini datang dengan tujuh buah disket floppy 3½ inci berukuran 1.44 megabyte.
Perangkat lunak tersebut bekerja dengan sangat baik pada sebuah basis data dengan banyak record tapi terdapat beberapa kasus di mana data mengalami kerusakan. Sebagai contoh, pada ukuran basis data melebihi 700 megabyte sering mengalami masalah seperti ini (pada saat itu, memang hard disk yang beredar masih berada di bawah 700 megabyte). Buku manual yang dibawanya memperingatkan bahwa beberapa kasus tersebut disebabkan oleh driver perangkat yang kuno atau konfigurasi yang tidak benar.
Nama kode (codename) yang digunakan oleh Access pertama kali adalah Cirrus yang dikembangkan sebelum Microsoft mengembangkan Microsoft Visual Basic, sementara mesin pembuat form antarmuka yang digunakannya dinamakan dengan Ruby. Bill Gates melihat purwarupa (prototype) tersebut dan memutuskan bahwa komponen bahasa pemrograman BASIC harus dikembangkan secara bersama-sama sebagai sebuah aplikasi terpisah tapi dapat diperluas. Proyek ini dinamakan dengan Thunder. Kedua proyek tersebut dikembangkan secara terpisah, dan mesin pembuat form yang digunakan oleh keduanya tidak saling cocok satu sama lainnya. Hal tersebut berakhir saat Microsoft merilis Visual Basic for Applications (VBA).
3.Penggunaan
Microsoft Access digunakan kebanyakan oleh bisnis-bisnis kecil dan menengah, di dalam sebuah organisasi yang kecil bahkan mungkin juga digunakan oleh perusahaan yang cukup besar, dan juga para programmer untuk membuat sebuah sistem buatan sendiri untuk menangani pembuatan dan manipulasi data. Access juga dapat digunakan sebagai sebuah basis data untuk aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankan Microsoft Internet Information Services (IIS) dan menggunakan Microsoft Active Server Pages (ASP). Meskipun demikian, penggunaan Access kurang disarankan, mengingat telah ada Microsoft SQL Server yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi.
Beberapa pengembang aplikasi profesional menggunakan Microsoft Access untuk mengembangkan aplikasi secara cepat (digunakan sebagai Rapid Application Development/RAD tool), khususnya untuk pembuatan purwarupa untuk sebuah program yang lebih besar dan aplikasi yang berdiri sendiri untuk para salesman.
Microsoft Access kurang begitu bagus jika diakses melalui jaringan sehingga aplikasi-aplikasi yang digunakan oleh banyak pengguna cenderung menggunakan solusi sistem manajemen basis data yang bersifat klien/server. Meskipun demikian, tampilan muka Access (form, report, query, dan kode Visual Basic) yang dimilikinya dapat digunakan untuk menangani basis data yang sebenarnya diproses oleh sistem manajemen basis data lainnya, seperti halnya Microsoft Jet Database Engine (yang secara default digunakan oleh Microsoft Access), Microsoft SQL Server, Oracle Database, dan beberapa produk lainnya yang mendukung ODBC.
4.Berikut bebrapa kelebihan dan kelemahan menggunakan Microsoft Access:
Kelebihan FORM dan SubFORM pada MS Access: a. Kecepatan untuk memuat aplikasi sederhana b. Kemudahan dalam mengubungkan antara Tabel Umum dengan Tabel Detailsnya karenanya menggunakan Relationship saja. c. Bisa langsung diatur mana yang akan ditampilkan dan mana yang tidak ditampilkan. d. Kemudahan untuk EDIT, Tambah, dan Hapus e. Tidak terlalu banyak program tambahan, semua bisa dan serba wizard.
Kekurangan FORM dan SubFORM pada MS Access: a. Tidak cocok untuk aplikasi yang kompleks b. MS Access bukanlah sebuah platform Database yang cepat jika digunakan multi user c. Harus menggunakan standard VB Script, yang kadang kadang conflik dengan Antivirus kita dan sering timbul pesan error. d. Agak susah jika kita menginginkan feature tambahan e. Orang bisa saja langsung merubah, bahkan menghapus data.
5.Fitur
Salah satu keunggulan Microsoft Access dilihat dari perspektif programmer adalah kompatibilitasnya dengan bahasa pemrograman Structured Query Language (SQL); query dapat dilihat dan disunting sebagai statemen-statemen SQL, dan statemen SQL dapat digunakan secara langsung di dalam Macro dan VBA Module untuk secara langsung memanipulasi tabel data dalam Access. Para pengguna dapat mencampurkan dan menggunakan kedua jenis bahasa tersebut (VBA dan Macro) untuk memprogram form dan logika dan juga untuk mengaplikasikan konsep berorientasi objek.
Microsoft SQL Server Desktop Engine (MSDE) 2000, yang merupakan sebuah versi mini dari Microsoft SQL Server 2000, dimasukkan ke dalam Office XP Developer Edition dan dapat digunakan oleh Microsoft Access sebagai alternatif dari Microsoft Jet Database Engine.
Tidak seperti sebuah sistem manajemen basis data relasional yang komplit, Microsoft JET Database Engine tidak memiliki fitur trigger dan stored procedure. Dimulai dari Microsoft Access 2000 yang menggunakan Microsoft Jet Database Engine versi 4.0, ada sebuah sintaksis yang mengizinkan pembuatan kueri dengan beberapa parameter, dengan sebuah cara seperi halnya sebuah stored procedure, meskipun prosesur tersebut dibatasi hanya untuk sebuah pernyataan tiap prosedurnya.
Access juga mengizinkan form untuk mengandung kode yang dapat dieksekusi ketika terjadi sebuah perubahan terhadap tabel basis data, seperti halnya trigger, selama modifikasi dilakukan hanya dengan menggunakan form tersebut, dan merupakan sesuatu hal yang umum untuk menggunakan kueri yang akan diteruskan (pass-through dan teknik lainnya di dalam Access untuk menjalankan stored procedure di dalam RDBMS yang mendukungnya.
Dalam berkas Access Database Project (ADP) yang didukung oleh Microsoft Access 2000 dan yang selanjutnya, fitur-fitur yang berkaitan dengan basis data berbeda dari versi format/struktur data yang digunakan Access (*.MDB), karena jenis berkas ini dapat membuat koneksi ke sebuah basis data MSDE atau Microsoft SQL Server, ketimbang menggunakan Microsoft JET Database Engine. Sehingga, dengan menggunakan ADP, adalah mungkin untuk membuat hampur semua objek di dalam server yang menjalankan mesin basis data tersebut (tabel basis data dengan constraints dan trigger, view, stored procedure, dan UDF). Meskipun demikian, yang disimpan di dalam berkas ADP hanyalah form, report, macro, dan modul, sementara untuk tabel dan objek lainnya disimpan di dalam server basis data yang membelakangi program tersebut.
6.Pengembangan dengan Access
Access mengizinkan pengembangan yang relatif cepat karena semua tabel basis data, kueri, form, dan report disimpan di dalam berkas basis data miliknya (*.MDB). Untuk membuat Query, Access menggunakan Query Design Grid, sebuah program berbasis grafis yang mengizinkan para penggunanya untuk membuat query tanpa harus mengetahui bahasa pemrograman SQL.
DI dalam Query Design Grid, para pengguna dapat memperlihatkan tabel basis data sumber dari query, dan memilih field-field mana yang hendak dikembalikan oleh proses dengan mengklik dan menyeretnya ke dalam grid. Join juga dapat dibuat dengan cara mengklik dan menyeret field-field dalam tabel ke dalam field dalam tabel lainnya. Access juga mengizinkan pengguna untuk melihat dan memanipulasi kode SQL jika memang diperlukan.
Bahasa pemrograman yang tersedia di dalam Access adalah Microsoft Visual Basic for Applications (VBA), seperti halnya dalam beberapa aplikasi Microsoft Office. Dua buah pustaka komponen Component Object Model (COM) untuk mengakses basis data pun disediakan, yakni Data Access Object (DAO), yang hanya terdapat di dalam Access 97, dan ActiveX Data Objects (ADO) yang tersedia dalam versi-versi Access terbaru
Pengembangan codebase Firebird 2 dimulai pada awal pengembangan Firebird 1, dengan memporting kode Firebird 1 berbasis C ke dalam bahasa C++ dan merupakan pembersihan kode secara besar-besaran. Firebird 1.5 merupakan rilis pertama dari codebase Firebird 2. Pengembangan ini merupakan satu kemajuan signifikan bagi para developer dan seluruh tim dalam project Firebird, namun tentu ini bukan akhir dari tujuan. Dengan dirilisnya Firebird 1.5, pengembangan lebih lanjut difokuskan pada Firebird versi 2.
Firebird dikembangkan dari codebase interbase versi 6.0 yang open source. Interbase adalah aplikasi database yang telah dikembangkan oleh beberapa perusahaan dan dalam beberapa nama yang berbeda. Terakhir dikembangkan oleh Borland dan borland juga yang telah membuat Interbase versi 6.0 menjadi open source, walapun borland kemudian merubah interbase menjadi closed source kembali pada versi 6.5 dan seterusnya hingga kini versi 7.1.
Ada beberapa komunitas yang mengembangkan interbase open source ini, diantaranya adalah Firebird Foundation, yaffil, vulcan dan fyracle. Namun semua root development tersebut rencananya akan digabungkan menjadi 1 root development dengan nama firebird pada firebird versi 3.0 keatas.
3.Pengguna Firebird
Open source DBMS ini dimotori oleh para developer Interbase 6.x open-source. Jika pernah menggunakan produk-produk RDBMS, seperti Ms-SQL Server, Oracle, DB2, Informix, dan lain-lain, kita tidak akan kesulitan dalam mengenal Firebird. Mengapa Firebird? banyak orang menggunakan produk RDBMS yang sudah populer, dan harganya pun sangat mahal, sehingga banyak yang ingin belajar harus mencari versi ‘bajakan’ dari produk tersebut untuk bisa belajar. Alasannya sederhana, ingin belajar RDBMS berkelas enterprise tetapi tidak usah membayar.
Kalangan-kalangan seperti inilah yang seringkali memanfaatkan Firebird. Produk ini gratis dan berkelas enterprise. Selain itu Firebird juga digunakan para pelaku bisnis, mereka ingin solusi sistem informasi berskala besar (enterprise), namun mereka juga ingin menghindari harga yang sangat mahal dan biaya maintenance yang juga sangat mahal. Produk ini mampu bersaing dengan produk-produk berkelas seperti Ms-SQL Server atau Oracle sekalipun, dalam segala hal fitur, kecepatan, performa, apapun anda menamakannya, Firebird benar-benar bisa dibandingkan,dan yang lebih penting Firebird is totally Free.
Kalau memang Firebird Hebat, berkelas, dan gratis, mengapa Firebird kurang populer saat ini? jawabannya sederhana, Firebird mempunyai developer yang tangguh, support yang tangguh, tetapi Firebird tidak mempunyai marketing yang tangguh.
4.Mengapa Firebird
Beberapa alasan yang menjadikan penulis memilih Firebird sebagai database pilihan diantaranya adalah:
1. Kemudahan installasi
2. Memiliki fitur standard yang lumayan lengkap (Stored Procedure, View, Trigger)
3. Database hanya 1 file atau multispan file
4. Memiliki fitur Embeded Server
5. Dukungan pada banyak platform (windows, linux, unix)
6. Footprint yang kecil
7. Dukungan pada UDF
8. Komunitas yang besar
9. Dukungan driver yang luas
Kemudahan penggunaaan dari firebird cukup memberikan banyak pilihan, baik untuk menjadikan Firebird sebagai database embeded seperti untuk aplikasi dalam CD Rom ataupun sebagai database enterprise. Meski diakui hingga firebird 1.5 belum banyak fitur yang mendukung kebutuhan enterprise secara built in, namun prospek ke depan dari database ini sangat baik.
5.Kemampuan dan Kelebihan Firebird
Banyak sekali fasilitas menarik yang ditawarkan oleh Firebird (ini bisa dibandingkan dengan fasilitas yang ditawarkan oleh MySQL). Firebird memiliki rata-rata fasilitas yang dimiliki oleh sebuah komersial database misalnya seperti stored procedure, trigger, sistem backup, replikasi dan tools sql yang lengkap. Firebird juga support dengan ANSI SQL yang berarti akan semakin memudahkan Anda dalam proses migrasi antar database platform.
Beberapa kemampuan dari open source DBMS ini antara lain:
(1) Firebird support dengan transaksi layaknya pada database komersial lainnya. Sebuah transaksi bisa di-commit atau di-rollback dengan mudah. Bahkan Firebird support dengan savepoint pada suatu transaksi dan kita bisa melakukan rollback kembali ke savepoint yang kita tentukan tadi (ini mirip seperti fasilitas pada Oracle).
(2) Firebird menggunakan sintaks standard untuk menciptakan suatu foreign key.
(3) Firebird support row level locks, secara default Firebird menggunakan apa yang disebut dengan multi-versionconcurrency system. Ini artinya bahwa semua session pada database akan melihat data yang lama sampai data yang baru sudah di-commit ke dalam database. Sebagai alternative untuk locking juga bisa digunakan perintah select… for update with lock.
(4) Firebird support stored procedure dan triggers dengan bahasa yang standard sehingga tidak akan membingungkan bagi Anda yang ingin belajar. Triggers pada Firebird mirip seperti yang dijumpai dalam Oracle yaitu menggunakan before atau after insert, update atau delete. Ini berbeda dengan sistem trigger pada Sybase atau MS SQL Server yang menggunakan tabel virtual inserted dan deleted.
(5) Firebird bisa melakukan replikasi, solusi untuk replikasi kebanyakan dibuat oleh pihak ketiga, tetapi sebenarnya teknik replikasi ini seperti konsep trigger yang selalu memonitor adanya operasi insert, update atau delete ke dalam database. (6) Firebird support dengan multiple data file, ya, Firebird bisa menggunakan lebih dari satu file sebagai single logic database. Ini sangat berguna bagi para DBA (Database Administrator) untuk mengadministrasi database.
(7) Software untuk mengadministrasi mudah didapat karena banyak sekali software untuk mengadministrasi database Firebird, misalnya saja EMS IB Manager, IBConsole, isql, FBManager, Marathon dan banyak lagi yang lainnya. Aplikasi tersebut ada yang komersial atau bahkan ada yang open source.
(8) Library connection untuk Firebird yang sudah tersedia ada banyak, ada driver untuk ODBC, JDBC bahkan .NET database provider. Bahkan dari PHP juga sudah disediakan library untuk koneksi ke database Firebird ini.
(9) Banyaknya fasilitas support dan maintenance karena banyaknya komunitas Firebird. Di Indonesia sendiri komunitas yang sering menggunakan Firebird biasanya adalah programmer Delphi. Kalau di luar negeri sudah sangat banyak sekali komunitasnya, mulai dari komunitas developer, Firebird architect, Firebird test dan lain sebagainya. Anda bisa mencarinya di Yahoo! Groups www.yahoogroups.com) dengan kata kunci Firebird.
6.Beberapa Kekurangannya
Hingga Firebird 1.5.2, ada beberapa kelemahan yang ditemukan oleh penulis yang dirasakan cukup menganggu, namun sudah banyak yang telah diperbaiki di versi 2.0, diantaranya adalah:
1. Belum mendukung derived table (FB 2.0 sudah mendukung)
2. Query Plan yang kurang optimize (FB2.0 sudah diperbaiki). Disini saya telah melakukan pengujian kecil, yaitu dengan menjalankan suatu query yang melibatkan penggunaan correlated query dan fungsi coalesce, di FB1.5 membutuhkan waktu yang jauh lebih lama dari pada di FB2.0
3. Tidak dapat mempergunakan alias kolom dalam where clause sehingga cukup menyulitkan jika kita pergunakan corelated query. (FB 2.0 sudah diperbaiki)
4. Built in function yang masih sedikit.
7.Log perubahan
Versi stable yang ada saat ini adalah Firebird 1.5.3. Rilis ini merepresentasikan komitmen dari Project Firebird pada developer dan membawa sejumlah pembaruan dalam Firebird sebagai salah satu database open source yang terkenal.
Rilis baru ini membawa pembaruan dalam penggunaan charset yang mengijinkan penggunaan NONE sebagai charset transparan. Perubahan ini dilakukan pada inti internal untuk membuat charset NONE tersebut lebih mudah untuk digunakan pada proses manipulasi data dari atau pada field-field yang menggunakan charset lain.
Rilis ini juga menambahkan basis konfigurasi yang memungkinkan server untuk membatalkan proses yang berjalan terkait dengan kebutuhan debugging saat saat melakukan analisis kesalahan (bugcheck) ataupun eksepsi terstruktur (structured exceptions).
Versi Firebird superserver sebelumnya memiliki serangkaian isu backward compatibility terkait dengan link-time dengan NPTL (Native POSIX Thread Library) yang bisa membuat distro linux yang mengaktifkan library NPTL menjadi tidak stabil, namun di versi yang terbaru saat ini, masalah-masalah tersebut telah terselesaikan.
Rilis yang ada saat ini direpresentasikan sebagai major upgrade dari sisi database engine, yang selama ini telah dikerjakan oleh tim independen yang terdiri atas sejumlah programmer lepasan dari Source code InterBase(tm) yang dirilis oleh Borland dibawah lisensi InterBase Public License v.1.0 pada tanggal 25 Juli 2000.
9.Konflik penamaan
Pada bulan April 2003, Yayasan Mozilla memutuskan mengganti nama web browser mereka dari Phoenix menjadi Firebird. Keputusan ini ditanggapi dengan serius oleh proyek Firebird Database dengan asumsi bahwa hal tersebut bisa membingungkan user karena dua produk berbeda menggunakan nama yang identik. Protes atas hal ini berlanjut hingga para pengembang Mozilla membuat satu pernyataan yang jelas bahwa nama Firebird dalam kenyataannya adalah Mozilla Firebird. Pernyataan ini juga membuat memperjelas bahwa nama Mozilla Firebird merupakan sebuah codename atas proyek web browser yang tengah dikerjakan oleh Mozilla. Pada tanggal 9 Februari 2004, Mozilla akhirnya mengganti kembali nama browser mereka sebagai Mozilla Firefox, Dengan demikian hal tersebut secara otomatis menghilangkan kebingungan para pengguna.