Sabtu, 13 November 2010

Pengantar BasisData

PENGANTAR BASIS DATA


Basis data adalah kumpulan data yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi.


1. Model Data

Data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu organisasi. Model data, adalah himpunan deskripsi data level tinggi yang dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah. Beberapa manajemen basis data didasarkan pada model data relasional, model data hirarkis, atau model data jaringan.

· Model data Hirarkis

Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua anak, Setiap simpul menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orangtua. Setiap orangtua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak memiliki satu orangtua. Simpul-simpul yang dibawahi oleh simpul orangtua disebut anak. Simpul orangtua yang tidak memiliki orangtua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyai anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orangtua disebut cabang.

· Model Data Jaringan

Model jaringan distandarisasi pada tahun 1971 oleh Data Base Task Group . Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (conference on Data System Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL.

Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memiliki lebih dari satu orangtua. Oleh karena sifatnya demikian, model ini menyatakan hubungan 1:1 ( satu orangtua punya satu anak),1:M (satu orangtua punya anak banyak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orangtua disebut pemilik dan anak disebut anggota.

· Model Data Relasional

Model Relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini, Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalakan sebagai himpunan dari record. Diskripsi data dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atribut atau kolom) dan tipe dari tiap field.


2.Bahasa Basis Data

Bahasa basis data terdiri atas Data Definition Language (DDL), merujuk pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mendefinisikan objek – objek basis data, seperti membuat sebuah tabel basis data atau indeks primer atau sekunder.

Data Manipulation Language (DML), mengacu pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk melakukan manipulasi data, seperti penyimpanan data ke suatu tabel, kemudian mengubahnya dan menghapusnya atau hanya sekedar menampilkannya kembali.


3.Objektif Basis Data

Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut

a. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

b. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

c. Keakuratan (Accuracy)

d. Ketersediaan (Avaibility)

e. Kelengkapan (Completeness)

f. Keamanan (Security)

g. Kebersamaan pemakaian (Sharability)

Basis data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan dari penggunaan tehnologi basis data pada saatsekarang (dunia bisnis). Berikut ini contoh penggunaan Aplikasi database dalam dunia bisnis :

· Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan

· Bandara: Pengelolaan data reservasi, penjadualan

· Universitas: Pengelolaan pendaftaran, alumni

· Penjualan: Pengelolaan data customer, produk, penjualan

· Pabrik: Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen

· Kepegawaian: Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak

· Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa


4.Sistem Pemrosesan File

Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah, yang disebut juga sistem pemrosesan file. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja.

Kelemahannya dari sistem pemrosesan file ini antara lain :

Ø Timbulnya data rangkap (redundancy data ) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data).

Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki dupliaksi dalam beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki record-record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record-record mata kuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akases yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa.

Ø Kesukaran dalam Mengakses Data

Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.

Ø Data terisolir (Isolation Data )

Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format –format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.

Ø Masalah Pengamanan ( Security Problem )

Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.

Ø Data Dependence

Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.


5.Sistem Database

Seiring dengan berjalannya waktu lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan database.


6.Konsep Dasar Basis Data

Data adalah Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentu angka, huruf, symbol,teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Sistem Basis Data terdiri dari basis data dan DBMS.

DBMS ( Database Management System ) adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke database atau system yang terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.

  • Komponen utama DBMS

Komponen utama DBMS ada 4 macam yaitu:

-Perangkat keras

-Perangkat lunak

-Data

-Pengguna

  • Keuntungan Penggunaan DBMS

Penggunaan DBMS untuk mengelola data mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:

-Kebebasan data dan akses yang efisien

-Mereduksi waktu pengembangan aplikasi

-Integritas dan keamanan data

-Administrasi keseragaman data

-Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses serentak).

  • Level Abstraksi dalam DBMS

Data dalam DBMS dapat digambarkan dalam tiga level abstraksi , yaitu konseptual, fisik dan eksternal. Data definition language (DDL) digunakan untuk mendefinisikan skema eksternal dan konseptual. Semua vendor DBMS menyertakan perintah SQLuntuk menggambarkan aspek dari skema fisik. Informasi tentang skema konseptual eksternal dan fisik disimpan dalam katalog system.


7.Istilah - Istilah Dasar Basis Data

  • Enterprise

Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb.

Data yang disimpan dalai basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise.

Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien.

  • Entitas

Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalai basis data.

Contoh Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik

Contoh Entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah

Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas

Contoh: semua nasabah, semua mahasiswa.

  • Atribut (Elemen data)

Karakteristik dari suatu entitas.

Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, Tanggal lahir.

  • Nilai Data(data value)

Isi data / informasi yang tercakup dalai setiap elemen data.

Contoh Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina.

  • Kunci Elemen Data (key data element)

Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.

Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.

  • Record Data

Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan.

Contoh : kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan : "10200123", "Sulaeman", "Jl. Sirsak 28 Jakarta", "8 Maret 1983".


8.Keuntungan Sistem Basis Data

  • Terkontrolnya kerangkapan data

Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

  • Terpeliharanya keselarasan (ke-konsisitenan)
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan iu berlaku untuk keseluruhan.

  • Data dapat dipakai secara bersama (shared)

Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.

  • Dapat diterapkan standarisasi

Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data.

  • Keamanan data terjamin

DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi user (misal : modify, delete, insert, retrieve).

  • Terpeliharanya integritas data

Jika kerangkapan data dikontrol dan ke konsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat.

  • Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi.

Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat.

  • Data Indefendence (kemandirian data)
Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada.

9.Kelemahan Sistem Basis Data

- Memerlukan data spesialis

-Kompleks

-Memerlukan tempat yang besar

-Mahal



10.Pengguna Basis Data

System Engineer

Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual

Database Administrator (DBA)

Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.

Tugas DBA :

· Mengontrol DBMS dan software-software

· Memonitor siapa yang mengakses basis data

· Mengatur pemakaian basis data

· Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency

Program Utility yang digunakan oleh DBA :

· Loading Routines

· Membangun versi utama dari database

· Reorganization Routines

· Mengatur / mengorganisasikan kembali database

· Journaling Routines

· Mencatat semua operasi pemakaian database

· Recovery Routines

· Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan

· Statistical Analysis Routines

· Membantu memonitor kehandalan sistem

Pemakai Akhir

Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :

  • Programer aplikasi

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalai program yang ditulis dalai bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll).

  • User Mahir

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS.

  • User Umum End User / Naive User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis/disediakan sebelumnya.

  • User Khusus

Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra,dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.


KESIMPULAN

Database merupakan komponen dasar dari sebuah system informasi dan pengembangan serta penggunaannya sebaiknya dipandang dari perspektif kebutuhan organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup sebuah system informasi organisasi berhubungan dengan siklus hidup system database yang mendukungnya.

Sistem manajemen basisdata adalah perangkat lunak yang mendukung manajemen data dalam jumlah besar. DBMS menyediakan akses data yang efisien, kebebasab data, entegritas data, keamanan, dan pengembangan aplikasi yang cepat. Mendukung akses bersamaan dan perbaikan dari kerusakan.

Pada perangkat lunak seperti Visual FoxPro yang beroperasi pada lingkungan PC, basis data tidak hanya sekedar kumpulan table, view ( table yang bersifat logis, yang merupakan paduan sejumlah medan milik sejumlah table), dan bahkan kode yang disebut prosedur tersimpan.


SUMBER:

Badriyah, Tessi, “Basis Data – Bab 1 : Pendahuluan “, newserver. Eepisits.edu/-tessi/DADBBABI.PDF.

Murni, Aniarti,”Konsep dan Arsitektur Basi Data”,Fakultas Ilmu Komputer,UI, http://www.cs.ui.ac.id/kuliah basisdata//filekuliah/db02-2.PDF.

www.asep-hs.web.ugm.ac.id/.../BASIS%DATA%20DAN%20DBMS/BASIS%20DATA%20DAN%20DBMS.pdf-

en.wikipedia.org/…/Database management system

msdn.microsoft.com/en-us/library/ms/78028.aspx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar